Selasa, Desember 15, 2009

Mengkeu Tutup Mulut Soal Dugaan Rekayasa Pajak Grup Bakrie


KRC, Jakarta
— Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati enggan berkomentar atas dugaan rekayasa pembayaran pajak tiga perusahaan di bawah naungan Grup Bakrie sebesar Rp 2,1 triliun.

"Saya tidak mau mengeluarkan statement apa-apa," kata Menkeu, saat ditemui seusai membuka Workshop Peran Nasional Single Window (NSW) Dalam Percepatan Pembangunan Ekonomi Nasional, di Gedung Dhanapala, Depkeu, Jakarta, Selasa (15/12/2009).

Menkeu terlihat seperti "alergi" terhadap pertanyaan wartawan soal dugaan rekayasa pajak Grup Bakrie ini. Pasalnya, ini bukan kali pertama Menkeu tutup mulut soal masalah ini.

Saat membuka acara Sosialisasi Standar Akutansi Pemerintahan (SAP) di Hotel Borobudur, pagi ini, Menkeu bahkan tidak berkomentar sepatah kata pun. Saat itu, wartawan dari berbagai media juga menanyakan hal yang sama terhadap Menkeu.

Namun, Menkeu yang mengenakan setelan blazer berwarna putih tulang ini justru mempercepat langkahnya dan berjalan dengan sangat buru-buru karena harus menghadiri Workshop Peran NSW di Gedung Dhanapala, Depkeu.

Tidak putus asa, di Gedung Depkeu, para wartawan juga menanyakan hal yang sama. Bahkan, sempat terjadi sedikit "kericuhan" dan aksi saling dorong antara wartawan dan ajudan Menkeu. "Boleh enggak (wawancara), kita juga punya hak untuk wawancara. Jangan main dorong-dorong," ujar seorang reporter media televisi karena merasa didorong-dorong oleh ajudan Depkeu.

Mendengar hal itu, Menkeu hanya tersenyum dan langsung menuju lobi gedung. Sejurus kemudian, Menkeu lantas masuk ke dalam mobil dinasnya, Toyota Camry berwarna hitam.

Seperti dilansir Majalah Tempo, Ditjen Pajak tengah mengusut dugaan rekayasa pembayaran pajak oleh tiga perusahaan Grup Bakrie senilai Rp 2,1 triliun. Mereka adalah PT Bumi Resources Tbk senilai Rp 376 miliar, PT Kaltim Prima Coal Rp 1,5 triliun serta PT Arutmin Indonesia senilai 39 juta dollar AS. Kalau terbukti, ini merupakan kasus baru penggelapan pajak di Indonesia, setelah sebelumnya dipegang oleh Asian Agri Group (perusahaan kelapa sawit mili salah satu orang terkaya Indonesia Sukanto Tanoto) , yang diduga menggelapkan pajak selama 2002-2005 sebesar Rp 1,4 triliun.(don)

Minggu, Desember 13, 2009

Denda Mencekik 800 Juta Arema Naik Banding Lawan Komdis



KRC, MALANG –
Kerikil tajam yang mengiringi langkah Arema di puncak klasemen, mulai menyakiti. Kali ini, palu Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, kembali menghantam.
Arema harus menerima sanksi berlipat-lipat. Semua itu dampak dari laga versus Persipura, Rabu (9/12) kemarin di Stadion Kanjuruhan. Gara-gara penonton melakukan aksi main lempar ke lapangan, plus adanya nyanyian yang ‘menyerang’ komunitas suporter lain, panpel mendapat denda Rp 50 juta, plus Rp 15 juta.
Bukan itu saja, Arema harus memainkan satu laga tanpa penonton. Yakni saat menjamu Persib Bandung, pada Sabtu (19/12) mendatang. Jelas, sebuah tamparan hebat, harus dirasakan Arema.
Betapa tidak, laga usiran itu secara otomatis mematikan pemasukan Arema. Angkanya bahkan bisa mencapai Rp 800 juta. Karena Arema versus Persib, adalah salah satu laga yang tergolong bigmatch.
Mendapat perlakuan tersebut, jelas Arema tidak terima. Mereka langsung melakukan banding. Rencananya memori banding akan dikirimkan hari ini.
Direktur Utama PT Arema Indonesia, Gunadi Handoko mengatakan, banding atas sanksi yang diberikan Komdis, memang harus dilakukan.
‘’Tentu saja kami akan melakukan banding. Sanksi yang dijatuhkan oleh Komdis PSSI sangat memberatkan Arema. Banding atas sanksi ini akan kita lakukan besok (hari ini, Red.),’’ ujar Gunadi kepada wartawan , kemarin sore.
Bagi Arema, sanksi denda dan skorsing laga tanpa penonton ini sangat berat karena jika dihitung dalam rupiah, jumlahnya bisa mencapai ratusan juta.
Gunadi menuturkan, kerugian yang paling besar adalah sanksi skorsing laga tanpa penonton. Dalam setiap laga, Arema bisa mendapatkan pemasukan dari penonton sekitar Rp 725 juta. Kalau skorsing ini jadi dilaksanakan, maka tentu saja Arema harus kehilangan nominal yang sangat besar, bahkan mencapai Rp 800 juta.
‘’Hitung saja berapa kerugian kami kalau memang skorsing laga tanpa penonton jadi dilaksanakan. Dari sanksi denda Rp 65 juta ditambah dengan pendapatan menggelar pertandingan yang ditotal dalam rupiah sekitar Rp 725 juta. Bahkan bisa-bisa kami harus kehilangan uang Rp 800 juta karena laga menghadapi Persib adalah salah satu bigmatch yang mengundang banyak penonton,’’ paparnya.
Arema sendiri akan memperjuangkan persoalan ini dengan sungguh-sungguh. Sebab sanksi yang membuahkan kerugian besar untuk tim sangat memberatkan secara finansial.
Apalagi kondisi keuangan Arema saat ini juga sedang kembang kempis. Jika harus menanggung kerugian sebesar itu, maka akan semakin berat beban yang ditanggung tim yang saat ini sedang berada di puncak klasemen itu.
‘’Kami juga meminta kepada suporter atau penonton pertandingan laga Arema, siapapun dan kapanpun itu, pada saat menyaksikan pertandingan harus bisa tertib dan menunjukkan sportifitas. Sebab kalau mereka tidak bisa bekerjasama dengan kami, kami juga yang akan menanggung rugi,’’ pungkasnya. (vd)

Rabu, Desember 09, 2009

Kapolri : Demo Anti Korupsi Berjalan Lancar



Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (ard).

KRC, Jakarta -
Demo antikorupsi di Jakarta dan beberapa daerah lainnya dinilai berjalan aman. Bahkan rusuh di Makassar dinilai hanya bagian dari dinamika.

"Alhamdulillah semua kondisi kondusif di daerah. Tentunya Insya Allah sampai nanti. Memang mungkin belum ada yang selesai," ujar Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD).

BHD mengatakan itu usai salat Ashar di Masjid Kompleks Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (9/12/2009). Untuk diketahui, sejak menjabat sebagai Kapolri, BHD salat Ashar di Masjid Mabes Polri baru terhitung dua kali yakni Rabu ini dan kemarin Selasa (8/11/2009).

BHD mengakui memang laporan demo antikorupsi belum lengkap diterimanya. Pihaknya akan mengadakan rapat evaluasi dengan Deputi Operasional Mabes Polri Irjen Pol SY Wenas.

BHD bahkan sempat berterima kasih karena aksi antikorupsi berlangsung damai. "Tentunya ucapan terima kasih kepada semua komponen bangsa yang hari ini semuanya ikut memperingati hari antikorupsi dunia," kata BHD.

BHD juga meminta restu agar Polri, Kejaksaan dan KPK diberi kekuatan untuk memberantas korupsi di Indonesia. "Ini tentunya kita pelihara dan mudah-mudahan situasi kondusif ya. Sudah ada sekarang ini kita pelihara dan akan kita tingkatkan ke depan," imbuh BHD.

Soal rusuh demo Makassar bagaimana? "Itu dinamika, tetapi semua sudah tidak ada masalah," kata BHD singkat.(don)

Minggu, November 22, 2009

Sisi Kanan Pecah Akibat Hantaman Keras Gelombang Musibah Kapal Dumai Expres 10


KRC, Batam
Tragedi tenggelamnya kapal Dumai Express 10 tujuan Batam-Dumai di perairan Tokong Hiu Karimun di ordinat 01 12 500 U dan 103 20 300 T, Minggu (22/11), sementara diduga karena kerasnya hantaman gelombang. Akibatnya, sisi kanan depan kapal terpecah menjadi dua.

"Bagian kanan depan kapal pecah dua," ujar Komandan Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Karimun (Danlanal Tbk) Letkol Edwin kepada Tribun seusai dievakuasi di Lanal Tbk.

Menurut saksi korban selamat, Fariz Khairumanah (24), Tomy Gunawan (23), dan Masdianto (29), kejadian ini diawali pecahnya sisi kanan depan kapal yang berada persis di depan bangku yang mereka duduki. Keduanya terperenyak saat mendengar suara keras itu, tak berapa lama bagian depan terlihat sudah terpisah dua. "Saya lihat bagian depan kapal sudah terpisah dua dan saking kerasnya televisi di depan kami sampai terjatuh," ujar Fariz yang diiyakan Tomy di tempat evakuasi di Lanal Tbk.

Hanya dalam hitungan detik, air laut sudah masuk setinggi lutut penumpang. Penumpang yang berada di urutan depan bagian bawah kapal mulai panik. "Saya lihat penumpang tidak sempat lagi ambil jaket (pelampung keselamatan), langsung berhamburan ke bagian belakang kapal," katanya.

Melihat kondisi itu, ketiga pria yang baru saling kenal itu tak mau terlihat panik bagi penumpang lainnya. Dia berusaha tenang dan mengimbau anak-anak dan ibu-ibu didahulukan. "Namun, sayangnya banyak keluarga yang saya lihat pasrah dan diam saja di bangkunya," ungkap Masdianto.

Sekitar lima menit insiden tabrakan terjadi, sekitar 100 penumpang lainnya sudah berada di atas kapal. Sebelumnya ada yang menyelamatkan diri dengan cara melompat melalui jendela yang dipecahkan, ada juga yang masih menunggu dan berharap bantuan segera datang.

"Saya lihat kapal perlahan sudah mulai tenggelam. Saya lihat tak ada satu pun orang yang mau melompat dari atas kapal. Lalu saya berinisiatif menjadi yang melompat pertama, dan untungnya diikuti penumpang lainnya," ujar Fariz.

Inisiatif Fariz patut diancungi jempol. Jika tidak segera melompat dan menjauh dari kapal, korban akan bertambah banyak karena penumpang akan terbawa arus kapal yang akan tenggelam.

"Kalau tidak melompat dan menjauh dari kapal yang sudah nyaris tenggelam itu, saya berpikir ini akan banyak makan korban. Sebab, penumpang pasti akan ikut terbawa arus ke dasar kapal kalau kapal tenggelam. Makanya saya inisiatif lompat paling awal," ungkapnya.

Setelah melompat, Fariz berenang sebisanya. Dalam hitungan 15 menit kemudian seluruh badan kapal menghilang ditelan lautan. Adegan dramatis masih terjadi ketika Fariz harus melihat bayi dan ibu-ibu muda sudah tak bernyawa satu per satu mengapung di depan matanya.

Tak berapa lama bantuan pun datang. Nelayan yang sedang berada di sekitar lokasi kejadian kemudian memberikan pertolongan kepada sejumlah korban. "Mohon sampaikan terima kasih saya kepada para nelayan yang paling berjasa membantu menyelamatkan kami," ujar Fariz dan Tomy lebih lanjut. (don)

SBY Akan Selesaikan Kasus Bibit Dan Chandra melalui Out Of Court Settlement


KRC, Jakarta
Presiden SBY mengatakan akan menyelesaikan kasus Bibit S Rianto dan Chandra M Hamzah melalui mekanisme out of court settlement (di luar pengadilan). Namun menurut ahli hukum, istilah out of court settlement ini tak dikenal dalam hukum pidana.

"Istilah itu nggak ada di hukum pidana. Itu adanya di keperdataan, maksudnya perdamaian antar pihak yang berseteru di luar jalur hukum yang ada," kata ahli hukum pidana dari UI, Rudi Satrio, saat dihubungi wartawan , Senin (23/11/2009).

Jika konsep itu mau diterapkan dalam menangani kasus Bibit-Chandra, menurut Rudi agak susah. Sebab posisi masing-masing lembaga yang terkait berbeda.

"Agak susah, karena masing-masing punya posisi berbeda. Polisi dan jaksa mengatakan salah, sementara KPK mengatakan tidak salah," kata Rudi.

Penyelesaian yang paling mungkin, kata Rudi, adalah melalui jalur penghentian perkara seperti dicantumkan dalam rekomendasi Tim 8. Untuk kasus Bibit, jalan terbaik adalah SP3, sedangkan untuk kasus Chandra yang sudah di pengadilan solusinya adalah SKPP.

"Mau tak mau kasus ini harus dihentikan menggunakan SP3 untuk kasus Bibit dan SKPP untuk Chandra," terang Rudi.

SP3 adalah Surat Perintah Penghentian Penyidikan. Mekanisme ini digunakan untuk menghentikan kasus yang masih ditangani Kepolisian. Sedangkan SKPP adalah Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan. Mekanisme ini digunakan untuk menghentikan kasus yang tengah ditangani Kejaksaan. (don)

Sabtu, November 21, 2009

Doa Anak Yatim Awali Terbang Perdana Sriwijaya Air Lines


Anak yatim piatu Niftahul huda saat makan bersama dengan para tamu undangan (eas)


District Manager Sriwijaya Air Malang M. Yusri Hansyah saat menyerahkan makanan untuk anak yatim piatu (eas)

District Manager Sriwijaya Air Malang M. Yusri Hansyah bersama Kadis Ops Lanud Abd Saleh Kol Pnb Eko Dono Indarto. SIP dan Komandan Wings Kol.Pnb Ismet yang juga Mantan Kadisops.(eas)

Para peserta undangan dari Dinas perhubungan Kab serta dari Sriwijaya Air Lines (eas)

KRC, Malang
- Doa bersama dengan anak yatim piatu Niftahul huda menandai dibukanya kembali Bandara Lanud Abd. Saleh. Setelah terhenti beberapa bulan untuk penerbangan komersial, terbang perdana penumpang penuh dengan jumlah 118 penumpang dengan tujuan Malang-Jakarta. “ Disampaikan District Manager Sriwijaya Air Malang M. Yusri Hansyah pada Koran Rakyat Minggu (22/11) kemarin.
Disampaikan Yusri, bahwa sudah menjadi tradisi di Sriwijaya Air Lines setiap tahun saat ulang tahun yang tepatnya 10 November kita lakukan dengan berdoa bersama dengan anak yatim piatu,begitu juga dengan pemberangkatan perdana kali ini dilakukan hal yang sama. Mengundang sekitar 14 anak yatim piatu dari panti asuhan sekitar bandara Abd Saleh.
Disinggung juga soal penumpang sudah tak ada masalah, karena kepercayaan masyarakat terhadap Sriwijaya Air Lines sudah cukup baik. Kami baru buka tiketing dua hari sudah banyak yang ngantri, apalagi hari Minggu,” tambahnya. .
Lebih jauh tentang jadwal penerbangan yang akan dilakukan oleh armadanya, Yusri mengungkapkan, khusus Minggu - penerbangan perdana ini - hanya satu kali penerbangan sedangkan berikutnya, melayani dua kali penerbangan pagi dan siang.
‘’Jadi, untuk penerbangan perdana, hanya dibuka satu kali flight saja. Selanjutnya, seperti biasa dilakukan dua kali sehari,’’ lanjut Yusri.
Slot time yang diajukan adalah rute Jakarta – Malang (CGK – MLG) pagi pukul 07.00 – 08.25, MLG – CGK (Malang – Jakarta) pagi pukul 08.55 – 10.20, CGK – MLG siang pukul 13.00 – 14.25, dan MLG – CGK siang pukul 14.55 – 16.20. Semua penerbangan tersebut menggunakan pesawat Boeing jenis 737-200 yang memiliki PCN 15-18.
Dasar dibukanya kembali Bandara Abd Saleh seperti disampaikan Kadis Ops Lanud Abd Saleh Kol Pnb Eko Dono Indarto. SIP berdasarkan . surat Dirjen Perhubungan Udara No AU/7583/DAU.1750/09 perihal pembukaan kembali Bandara Abd Saleh. Karenanya, Sriwijaya Airjadwal rute penerbangan.sedangkan semua maskapai akan mengikuti Sriwijaya air lines ‘’Kebetulan saja yang pertama adalah pihak Sriwijaya Air. untuk Batavia Air akan terbang mulai 26 November nanti, sedangkan Garuda tanggal 1 Desember. Selain Kadis Ops Abd Saleh juga hadir Komandan Wing Abdulrahman Saleh Kol.Pnb. Ismet yang juga mantan Kadis ops serta Dinas Perhubungan Kabupaten Malang dan Kota. (eas)

Kamis, November 19, 2009

Film Kiamat 2012 Dianggap Menyesatkan


KRC, Palembang
--Film tentang kiamat "2012" yang diproduksi perfilman Amerika Serikat dan kini diputar di Indonesia, banyak mengandung hal menyesatkan, kata Kasi Publikasi Dakwah Kanwil Departemen Agama Sumatra Selatan (Sumsel), Salni Fajar, di Palembang, Rabu.

Menurut dia, keyakinan tentang kapan akan datang hari kiamat itu, sesungguhnya tidak seorang pun yang dapat mengetahuinya.

Bahkan utusan Allah SWT yang diturunkan ke bumi ini, tidak diberitahukan tentang datangnya waktu kiamat itu, kata dia lagi.

Dia menegaskan bahwa sesuai dengan ajaran Islam bahwa hanya Allah SWT sajalah yang mengetahui kapan datang hari kiamat, seperti yang digambarkan dalam film tersebut.

Karena itu, dia berpendapat, film kiamat tersebut yang diramalkan akan terjadi pada tahun 2012 dan kini menimbulkan heboh di masyarakat, seharusnya tidak layak untuk diputar di Indonesia dan daerah ini.

"Kalau dibiarkan, cerita dalam film itu dapat mempengaruhi keyakinan seseorang, sehingga masyarakat awam yang menontonnya bakal mempercayai hal tersebut. Padahal dalam ajaran agama yang demikian merupakan sesat," kata dia.

Salni menyatakan, walaupun hanya merupakan ramalan namun dampak yang ditimbulkan bagi masyarakat akan buruk dan sangat besar.

Pihaknya berupaya mensosialisasikan kepada masyarakat baik melalui mimbar masjid, media elektronik dan media cetak di daerah ini, agar umat Islam dan masyarakat tidak terpedaya dengan pemberitaan yang demikian.

"Kami juga memberitahukan kepada pemilik usaha pemutaran film layar lebar di sini untuk sebaiknya tidak memutar film tersebut," kata dia lagi.

Kanwil Depag Sumsel, berkaitan desakan untuk menolak dan pelarangan pemutaran film kiamat itu di daerah ini, telah mengirimkan surat kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat, kepolisian dan pemerintah daerah, untuk bersama-sama memberikan imbauan pelarangan pemutaran film tersebut.

Ia menegaskan, MUI telah mengeluarkan fatwa bahwa menonton film tentang kiamat itu diharamkan, karena sangat membahayakan.

Maimuna (48), warga Kota Palembang, menyatakan sangat mendukung upaya pemerintah melarang pemutara film tersebut di daerah itu.

Menurut dia, tidak ada dampak positif yang dapat diambil dengan menonton film tersebut karena hanya akan mendorong orang menjadi kafir dan tidak lagi percaya dengan ajaran agama yang dianutnya.

Namun kenyataannya, pemutaran film itu di bioskop di Palembang juga dijubeli penonton yang sampai antre untuk bisa menyaksikan film kiamat tersebut.
(don)