Sabtu, Juli 05, 2008

Artraksi Seni Lintas Mancanegara






KRC, SURABAYA -
Penampilan para duta budaya lintas negara memeriahkan pembukaan Cross Culture Festival (CCF) 2008 di Tunjungan Plaza kemarin (4/7). Hari ini, festival tersebut diramaikan parade tari Yosakoi dan tari remo di Taman Bungkul mulai pukul 08.00. Parade tari tersebut menandai peringatan separo abad hubungan diplomatik Indonesia-Jepang.CCF 2008 kemarin dibuka Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya Suhartoyo. Setelah itu, ada penampilan delegasi Thailand, Yadaa Tooyapalah. Berkostum bernuansa hijau, Yadaa menarikan Welcome Dance. Simbol ucapan selamat datang dilakukan dengan menaburkan bunga di atas panggung.Setelah itu penampilan dari Busan, Korea. Penampilan mereka berhasil membius penonton. Mereka mempersembahkan musik instrumen dalam dua sesi. Sesi pertama, empat orang memainkan Percussion Quartet yang didukung permainan tunggal seruling (Dae Geum) oleh Chae Su Man. Pada sesi tersebut, permainan flute terasa lebih dominan dan menyayat. Pada sesi kedua, suara seruling digantikan alat musik tiup Tae Pyung So oleh Park Soon Ja, satu-satunya pemain musik wanita dalam rombongan.Perpaduannya kali ini terdengar sangat rancak. Musik yang dimainkan juga lebih riang. Malahan, penabuh perkusi sampai menggeleng-gelengkan kepala menjiwai permainan. Tepuk tangan penonton langsung mengiringi mereka.Yang mendapat giliran menjadi penampil ketiga adalah delegasi Brunei Darussalam. Rombongan yang dipimpin Haji Aji H.J. Nokman itu menampilkan drama yang menggambarkan adat perkawinan tradisional. Saat memainkan Malam Bebadak, tradisi saat pengantin wanita harus merawat diri, Nokman mendaulat Suhartoyo untuk naik ke panggung. Dia diminta mengoleskan lulur ke tangan pengantin wanita.Penampilan delegasi Xiamen juga sangat memukau. Terutama saat Chan Ching Hwa, salah seorang anggota delegasi, menari. Sesuai tema tarian itu, awan menari meliuk laksana air, gerakan yang dimainkan luwes dan indah. Rangkaian acara tersebut dipungkasi tari Gebyar Surabaya dan tari kencak. Di antara penonton yang hadir, tampak perwakilan mahasiswa asing. Mereka berasal dari Kenya, Etiopia, Myanmar, Sudan, Aljazair, dan Senegal. Otedo Mesheck, salah seorang mahasiswa dari Kenya, tampak sangat menikmati penampilan delegasi tersebut. ''Saya bisa belajar mengenal seni negara lain dari sini,'' ungkapnya. Penampilan delegasi seni berbagai negara itu bisa dinikmati kembali malam ini pukul 19.30 di G-Walk Citra Raya. Puncak acara CCF diselenggarakan besok di Taman Surya mulai pukul 19.00. Seluruh delegasi seni negara sahabat dan daerah akan tampil bersamaan. Membawakan tarian secara medley. (jj)