Minggu, November 15, 2009

Hujan Lebat Sejumlah Ruas Jalan Macet


KRC, Jakarta
Sejumlah jalan yang tergenang air saat hujan lebat masih berpotensi menimbulkan kemacetan lalu lintas. Pengemudi diharapkan waspada bila melintasi titik-titik genangan air karena kemacetan bisa terjadi sampai puluhan kilometer.
Petugas Traffic Management Center Polda Metro Jaya, Brigadir Dua David, mengatakan, dari dua kali hujan deras pekan lalu, tercatat sejumlah titik genangan yang kemudian menyebabkan kemacetan.
”Jalan yang tergenang kemarin masih berpotensi digenangi air bila hujan lebat datang lagi. Pengendara harus berhati-hati bila melintas di jalan yang biasa tergenang setelah hujan lebat,” ucap David, Minggu (15/11).
Titik genangan yang menimbulkan kemacetan parah pada pekan lalu antara lain di daerah Kebon Nanas dan di simpang empat Matraman.
”Pekan lalu, genangan air di Kebon Nanas ataupun simpang empat Matraman mencapai lebih dari 40 sentimeter,” tutur David.
Sejumlah titik genangan lain terdapat di Stasiun Tanjung Barat, muka RS Duren Sawit, muka Samsat Daan Mogot, tikungan tajam Fatmawati, sekitar Atrium Senen, Kramat Bunder, Gunung Sahari, Jalan Pangeran Jayakarta, muka markas Brimob di Kwitang, Medan Merdeka Timur, Jalan Agus Salim, perempatan Cempaka Mas, dan Jalan Perintis Kemerdekaan.
Bila terjadi genangan air di Kebon Nanas, kendaraan hanya bisa melintas satu jalur, yakni di jalur cepat sisi kanan karena genangan air di jalur ini relatif lebih rendah dibandingkan di jalur lain. Di jalur cepat sisi kanan, genangan air antara 10 dan 15 sentimeter. Adapun di jalur lambat, genangan air bisa mencapai 40 sentimeter.
Di perempatan Matraman, genangan air juga mencapai 50 sentimeter. ”Banyak mobil pribadi tidak berani lewat karena genangan terlalu tinggi. Kendaraan yang lewat juga harus pelan-pelan. Akibatnya, kendaraan yang menuju Matraman terjebak macet,” kata operator lalu lintas Polres Metro Jakarta Pusat, Bripka Suharyoko.
Akibat genangan air di Matraman, kemacetan kendaraan terjadi dari berbagai arah yang menuju perempatan Matraman, mulai dari Pramuka, Matraman, Salemba, Manggarai, Diponegoro, hingga Cikini.
Kemacetan yang parah, menurut Suharyoko, menyebabkan sejumlah kendaraan kehabisan bahan bakar dan mogok di tengah jalan. Selain itu, sejumlah lampu lalu lintas juga kerap tidak berfungsi ketika hujan. Kondisi ini memperparah kemacetan.
Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, sejumlah kecamatan di Provinsi DKI Jakarta berpotensi banjir ringan sepanjang November ini.
Dari data yang dirilis melalui situs resmi BMKG, kecamatan itu adalah Cengkareng, Taman Sari, Gambir, Grogol Petamburan, Kalideres, Kebon Jeruk, Tanah Abang, Kebayoran Baru, Mampang Prapatan, Pasar Minggu, Cilandak, Ciracas, Cipayung, Kramat Jati, Cakung, Makasar, Jatinegara, Tebet, Pulo Gadung, Menteng, Senen, Cempaka Putih, Kemayoran, Kelapa Gading, Sawah Besar, Pademangan, Koja, dan Tanjung Priok.
DKI Jakarta juga masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada awal musim hujan bulan ini. (don)