Rabu, Februari 06, 2008

Minyak Tanah Segera Di Tarik di Jatim


KRC, Surabaya,
PT Pertamina (Persero) mentargetkan akan menarik 20 ribu kiloliter minyak tanah pada empat kota di Jatim yakni Surabaya, Gresik, Sidoarjo dan Kota Malang, dalam rangka program konversi minyak tanah ke elpiji. Deputi Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Hanung Budya mengemukakan hal itu disela-sela meninjau pangkalan minyak tanah di Jalan Brawijaya Nomer 3 Surabaya, Rabu, dengan didampingi GM PT Pertamina UPMS V, Maulanatazi. Hanung mengemukakan, penarikan minyak tanah di lakukan secara bertahap mulai Nopember 2007, dan penarikan baru dilakukan setelah pengadaan tabung elpiji di daerah yang bersangkutan mencapai 80 persen. "Misalnya, dalam satu RW sehari-harinya membutuhkan seribu liter minyak tanah maka yang ditarik lima ratus liter. Kalau daerah yang ditarik tersebut kekurangan minyak tanah maka Pertamina akan melakukan operasi pasar," katanya. Menurut dia, pada awal Januari pihaknya telah melakukan operasi pasar minyak tanah di Tambaksari, Surabaya, karena masyarakat termakan isu harga minyak tanah akan naik, sehingga banyak yang melakukan aksi borong. Menurut Hanung Budyia, pihaknya melakukan operasi pasar setelah sebelumnya melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian, kemudian setelah dilakukan operasi pasar harga minyak tanah kembali stabil. Hingga Pebruari 2008 pihaknya menargetkan 12,5 juta KK sudah melakukan konversi, namun pemerintah menyatakan terlalu sedikit sehingga kemudian ditambah menjadi 15 juta KK. "Fokus konversi minyak tanah akan dilakukan di Jawa bagian barat dan DKI yang dijadwalkan tuntas pada akhir tahun 2008, sedangkan pada 2009 nanti target penarikan minyak tanah sudah mencapai 80 persen," katanya menambahkan. Ia menjelaskan, setelah minyak tanah bersubsidi di tarik pihaknya akan mendistribusikan minyak tanah dalam jirigen dengan harga Rp8.600 per liter, seperti yang sudah didistribusikan di Jakarta sebanyak 200 jirigen. Saat meninjau pangkalan minyak tanah di Jalan Brawijaya, Hanung sempat melayani sejumlah ibu-ibu yang membeli minyak tanah dan berdialog tentang program konversi minyak tanah ke elpiji. Saat dialog terlihat ibu-ibu belum paham dengan program konversi, bahkan ada yang khawatir kalau tabungnya meledak. Namun setelah diyakinkan oleh Hanung kalau dirinya sudah 11 tahun memakai gas, ibu-ibu tersebut baru paham, Pertamina akan mengirimkan tim sosialisasi pada daerah-daerah yang mengalami persoalan dalam program konversi minyak tanah ke elpiji. Kunjungan ke pangkalan minyak tanah milik H Sugiman tersebut, juga diikuti oleh pengurus Hiswanamigas Jatim. Menurut data di PT Pertamina (Persero) UPMS V, jumlah minyak tanah yang akan ditarik dari Surabaya hingga pertengahan Pebruari mencapai 4.340 Kl, Sidoarjo 9.680 Kl, Malang 2.840 Kl dan Gresik 2.970 (yy/an)