Kamis, April 23, 2009

Hampir Pasti Golkar Buat Blog Baru



KRC,Jakarta -
Hingga pukul 13.50 WIB, Kamis (23/4/2009), Rapimnassus Partai Golkar masih berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat. Golkar akan memutuskan arah koalisi, apakah membuat blok baru atau bergabung dengan blok lain. Dari hitung-hitungan perolehan suara, blok baru Golkar masih sangat terbuka lebar.

"Suara untuk membangun blok baru sangat bisa dilakukan. Sebab, bila kita gabung ke blok lain, cukup rumit, harus ada tawar menawar untuk capres dan cawapres. Sementara kita menginginkan JK maju sebagai capres," kata salah seorang pengurus DPD Golkar asal Sulawesi kepada detikcom.

Seperti apa peluang Golkar dalam membangun blok baru? Dari catatan detikcom, hingga saat ini, baru blok Partai Demokrat atau blok SBY yang sudah aman untuk mengusung capres 2009. Bila tak ada parpol lain yang digaet Demokrat untuk koalisi pilpres 2009, maka blok Demokrat sudah mengumpulkan sekitar 43,87%. Jumlah suara yang jauh melebihi syarat 25% suara sah nasional untuk bisa mengusung capres.

Jumlah suara 43,87% ini berasal dari Demokrat 20,6%, PAN 6,25%, PKS 8,15%, PKB 5,11%, PBB 1,87%, PDS 1,16%, dan PPPII 0,73%. Semua parpol tersebut sudah pasti bergabung ke Demokrat, kecuali PAN. Namun, dengan dukungan Amien Rais, PAN dipastikan memang akan bergabung ke Demokrat.

Sedangkan blok II yang sedang dibangun PDIP masih belum aman. Hingga saat ini, PDIP belum membuat kesepakatan secara resmi dengan parpol-parpol lain dalam upaya koalisi. Namun, dari berbagai pertemuan yang dilakukan PDIP yang mengarah pada koalisi strategis, blok PDIP saat ini diperkirakan sudah mendapatkan 18,37%.

Jumlah suara 18,37% ini berasal dari PDIP 14,06% dan Gerindra 4,30%. Dengan jumlah suara ini, PDIP masih harus bekerja keras untuk menggalang dan melobi parpol lain untuk bergabung sehingga bisa mendapatkan dukungan di atas 25% suara sah nasional.

Dengan peta ini, maka sebenarnya Golkar memang masih sangat terbuka untuk membentuk blok baru. Bila saja Golkar bisa menggaet PPP dan Hanura, maka partai berlambang pohon beringin ini sudah bisa mengumpulkan 23,35% suara. Hanya perlu sedikit tambahan suara lagi untuk mencapai 25%.

Meski secara matematis pembuatan blok baru bagi Golkar masih terbuka, namun para pimpinan Partai Golkar tetap menghitung faktor di luar itu. "Untuk apa membuat blok baru, kalau kita gak yakin menang. Lebih baik ya kita gabung dengan blok lain, agar lebih kuat," kata salah seorang politisi Golkar lainnya.

Namun, bila bergabung ke blok PDIP, Golkar juga akan menemui pilihan sulit. "Kalau Golkar mengajukan capres, tentu akan berhadapan dengan Megawati. Paling bisa kita mendapat posisi wapres. Tapi, saya dengar kemarin PDIP sudah menduetkan Mega-Prabowo," ujar dia.

Bila memang PDIP sudah menduetkan Mega dan Prabowo, maka Golkar tidak akan mendapatkan apa-apa. Karena itu, kata dia, dalam Rapimnassus berkembang suara yang menginginkan Golkar membuat blok baru. "Saya kira kita akan lebih mudah mendekati PPP dan Hanura dan parpol-parpol kecil," ujar dia.

Hingga saat ini, hanya PPP yang masih bisa sangat leluasa bergerak untuk menentukan blok. Selain itu, parpol-parpol kecil yang bila digabungkan bisa mengantongi 12,68% suara juga masih belum menentukan sikap.

Bila ada tiga blok dalam Pilpres nanti, dipastikan kekuatan blok Demokrat menjadi terbesar. Namun, bila hanya ada dua blok, bisa jadi kekuatan suaranya akan berimbang, dengan catatan Golkar, PPP dan Hanura masuk ke dalam blok Megawati.