Minggu, Oktober 18, 2009

Gerbong Mutasi Besar-Besaran Digulirkan Mabes Polri Susno Duaji Tetap Bertengger



KRC ,JAKARTA –
Mutasi besar –besaran di jajaran Mabes Polri kembali digulirkan Sejumlah Kapolda maupun pejabat strategis Mabes Pol¬ri berganti posisi. Tetapi, dalam mu¬tasi kali ini, Kabareskrim Kom¬jen Pol Susno Duadji tetap berta¬han alias tak bergeser.

''Mutasi ini rutin dalam rangka penyegaran personel,'' ujar Wakadiv Humas Mabes Polri Brigjen Sulistyo Ishak dalam keterangannya kemarin (18/10).

Mutasi tersebut didasarkan telegram rahasia (TR) Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri bernomor TR/547/X/2009, TR / 557/X/2009, dan TR/ 567/X/2009 tertanggal 17 Oktober 2009. Mutasi atau penggantian itu dilakukan atas beberapa Kapolda serta pejabat di jajaran Mabes Polri maupun polda.

Kapolda Jawa Timur Irjen Anton Bachrul Alam dimutasi menjadi staf ahli Kapolri bidang sosial ekonomi. Penggantinya Brigjen Pratiknyo yang se¬belumnya menjabat wakil kepala Badan Intel¬kam Mabes Polri. Kapolda Lampung Brigjen Pol Ferial Manaf menempati pos baru wakil kepala Ba¬dan Intelkam Polri. Posisinya akan digantikan oleh Direktur Ekonomi Khusus (Direksus) Bareskrim Polri Brigjen Pol Edmon Ilyas.

Perpindahan posisi Edmon cukup menarik karena saat ini sebetulnya dia memimpin penyidikan kasus Bank Century. Jabatan yang ditinggalkan Edmon diisi Wakil Direktur Tipikor Bareskrim Kombes Raja Erizman. ''Sekali lagi, tidak ada yang istimewa dari mutasi ini. Itu rutin saja,'' tegas Sulistyo.

Kapolda Papua Irjen Bagus Ekodanto dimutasi menjadi Pati Mabes Polri dalam rangka memasuki pensiun. Bagus digantikan Kapolda Sulut Brigjen Bekto Suprapto. Bekto, yang juga mantan Kadensus 88 Mabes Polri, diperkirakan membuat Papua lebih kondusif. Sebab, Bekto dikenal punya pendekatan yang tegas dan tanpa pandang bulu.

Selanjutnya, Kapolda Sumsel Irjen Sisno Adiwinoto dimutasi menjadi staf ahli Kapolri. Penggan¬tinya Irjen Hasyim Irianto. Posisi Kapolda Sulut yang ditinggalkan Bekto akan diisi Brigjen Pol Her¬tian A.Y., yang sebelumnya menjabat direktur D Badan Intelkam Polri. Posisi Wakapolda Sulut ju¬ga diisi muka baru, yakni Kombespol Carlo Brix Te¬wu yang sebelumnya menjadi direktur I Kamtra¬nas Bareskrim Mabes Polri.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya juga berganti. Pejabat lamanya, Kombes M. Iriawan, dipromosikan menjadi wakil direktur Keamanan Trans Nasional Bareskrim Mabes Polri. Iriawan adalah ''komandan'' penyidikan kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, yang melibatkan Antasari Azhar. Promosinya ke Mabes Polri menjadi hadiah karena dia dianggap berhasil.

Ketika dihubungi Jawa Pos tadi malam, Iriawan mengaku belum tahu soal promosinya. ''Saya belum terima salinan SK-nya. Pokoknya, di mana pun saya siap,'' katanya. Selanjutnya, Direskrimum Polda Metro akan dijabat Kombes Idham Azis, yang saat ini menjabat Kapolres Jakarta Barat.

Jabatan Kabid Humas Polda Metro Jaya juga berganti. Kombes Chrysnanda Dwi Laksana diangkat menjadi direktur Lalu Lintas Polda Riau. Kombes Boy Rafli, yang sebelumnya Kapoltabes Padang, menjadi penggantinya.

Chrysnandha menyatakan siap bertugas di tempat baru. ''Terima kasih atas kerja samanya selama ini,'' katanya saat dihubungi wartawan tadi malam.

Pengamat kepolisian Neta Sanusi Pane menilai mutasi Polri kali ini tak terlalu istimewa. ''Beberapa malah ada yang janggal,'' kata direktur Indonesian Police Watch (IPW) itu.

Dia mencontohkan Kapolda Jatim yang sebetulnya dinilai berprestasi baik malah dimutasi menjadi staf ahli. ''Untuk jabatan staf ahli itu, memang ada dua kemungkinan. Akan promosi lagi atau justru jadi pati (perwira tinggi) terus,'' tuturnya.

Begitu pula promosi Edmon Ilyas sebagai Kapolda Lampung dinilai janggal. ''Seharusnya tuntaskan dulu kasus-kasus Century, baru bisa bergeser. Ini tentu jadi pertanyaan publik,'' kata penulis buku Reformasi Kepolisian itu.

Sebaliknya, Susno Duadji yang kini disorot jus¬tru tidak termasuk pejabat yang dimutasi. Pa¬dahal, KPK melaporkan bahwa Susno menemui Anggoro Widjojo di Singapura. Anggoro adalah Dirut PT Masaro Radiokom yang menjadi buron setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dan korupsi proyek SKRT (sistem komunikasi radio terpadu). (don)